Adakah yang salah dalam cinta?

Posted by Irfan Tuesday, January 25, 2011
Labels:


"Sobat Dari HATI ke HATI beruntunglah jika kamu sudah menemukan orang yang tepat, karena kadang kita mencintai orang yang tidak tepat ataupun kadang kita dihadapkan pada masalah waktu yang tepat untuk mencintai”.
Sedemikian rumitkah permasalahan cinta? 
Terlepas dari segala macam teori dalam mengatur interaksi sesama manusia, ataupun teori tentang cinta, saya hanya akan membatasi diri pada pembahasan masalah kenapa kadang kita dihadapkan masalah bahwa kadang kita mencintai orang yang tidak tepat ataupun waktunya tidak tepat untuk mencintai seseorang.
Sebenarnya kenapa sih seseorang merasakan dia mencintai seseorang yang salah, ataupun waktu yang salah untuk mencintai?
Bukankah cinta itu universal?
Artinya seharusnya tidak ada kata “salah mencintai ataupun salah waktu untuk mencintai”, bukankah begitu?
Namun, ternyata masalah ini banyak dialami oleh banyak orang dan mungkin hampir tiap orang pernah mengalaminya, dan jujur, sayapun pernah mengalaminya.hee hee.... :)

Lalu, adakah yang salah dalam cinta?.


Sebenarnya jika kita mau meletakkan cinta sesuai definisi universalnya, saya kira kita tidak akan mempunyai masalah SALAH mencintai, dan ataupun salah waktu untuk mencintai? Karena bukankah cinta itu hak tiap individu untuk mengalaminya dan hak tiap individu untuk jatuh cinta kepada tiap orang? Jadi tidak ada masalah ketika kita mencintai seseorang yang berbeda prinsip dengan kita, tidak ada masalah juga ketika kita mencintai orang yang berbeda usai dengan kita, tidak ada masalah ketika kita mencintai orang yang sudah mempunyai komitmen pada orang lain, bukankah begitu?

Yang menjadi masalah disini kenapa kita kadang kala terjebak oleh kesalahan mencintai dan kesalahan waktu mencintai adalah ketika rasa cinta kita terhadap seseorang, kita mengharapkan sesuatu yang lebih dari rasa cinta itu sendiri. Kenapa begitu? karena jika kita sudah mengharapkan bahwa cinta kita harus “terbalas” lalu kita mengharapkan juga bahwa cinta kita harus berujung pada kondisi bahwa cinta  kita harus bermuara pada kondisi “menjadi tenang” disitulah kita akan selalu dihadapkan pada masalah seperti ini. Kalau kita betul betul memaknai bahwa cinta kita adalah sebuah cinta yang tulus dan tak berharap, mencintai tanpa mengharap “balasan” akan sebuah cinta itu, maka persoalan ini tak kan ada. Sehingga, jika kita memang bisa memaknai cinta sebagai sebuah cinta yang tulus seperti yang saya kemukakan diatas, maka tidak akan ada kata menyesal bahwa kita telah mencintai orang yang salah, ataupun kita mencintai pada waktu yang tidak tepat, Bukankah begitu?

Artinya sekali lagi, dalam konteks ini kita tidak perlu menyesal bahwa kita mencintai orang yang salah, ataupun waktu yang tak tepat dalam mencintai, selama kita tidak menginginkan balasan ataupun konsekwensi apapun setelah kita mencintai. Kita harus bijak bahwa sebuah ikatan (pacaran, pertunangan, pernikahan) adalah berbeda konteks dengan cinta itu sendiri. Memang afdolnya sebuah ikatan akan jauh lebih baik jika dilandasi sebuah cinta, namun kadang kita menafikan bahwa dalam sebuah ikatan, justru komitmenlah yang sangat penting dalam menjaga keutuhan sebuah ikatan tersebut. Memang tanpa cinta sebuah ikatan tersebut akan hambar, namun bukankah cinta itu bisa bersemi setelah kita mengikat diri dalam sebuah jalinan komitmen? (mungkin kita perlu belajar dari generasi-generasi pendahulu kita, bagaimana mereka bisa membangun ikatan yang tanpa didahului oleh proses cinta)

semoga tulisan ini bermanfaat buat sobat semua yang mungkin pernah mengalami hal ini.Jadi tidak ada salahnya kan kita mencintai orang yang berbeda prinsip, mencintai orang yang berbeda level, mencintai orang yang sudah punya ikatan, bahkan yang sudah married pun, selama cinta kita memang tulus, tidak mengharapkan balasan apapun. Bijaklah dalam mencintai, lepaskan ego kita dalam mencintai. Kembalikanlah cinta kepada fitrahnya, bahwa cinta adalah perasaan yang tulus, tanpa berharap, perasaan mau berkorban bagi orang yang kita cintai tanpa berharap dia akan menjadi milik kita selamanya. Jangan pernah menyesal untuk mencintai, karena mencintai itu adalah anugrah terindah dari Tuhan untuk kita.buat sobatku yang lagi sedih, yang lagi merasa mencintai seseorang yang salah ataupun merasa waktu yang tidak tepat untuk mencintai

Follow disini yuk lewat email Twitter, Facebook, Gmail, Yahoo

 
IRFAN JOURNEY | Copyright 2011