Surat dari Kahlil Gibran kepada May Zaidah,
Yang menceritakan
tentang perasan Gibran yang terdalam tentang sahabat, yang tidak pernah
mengerti buah dari rahasia dan pemikirannya, dan mengatakan bahwa :
“Ini hanyalah nyanyian yang merdu” perihal isi hati Gibran.
Tentang
ke-putus asa-an yang hanya bersifat sementara. Yang kemudian ke-putus
asa-an akan itu akan berubah menjadi sebuah harapan.
Surat Dari Kahlil Gibran kepada May Zaidah
1 November 1920
May sayang,
Jiwa
itu, May, tidak bisa melihat sesuatu dalam kehidupan ini kecuali apa
yang ada dalam jiwa itu sendiri. Ia hanya percaya terhadap peristiwanya
sendiri, dan jika ia mengalami sesuatu maka hasilnya menjadi bagian
dari dirinya. Tahun lalu aku mengalami sesuatu yang ingin ku simpan
menjadi rahasia, tetapi aku tak bisa melakukannya. Ternyata rahasia itu
ku sampaikan juga kepada seorang kawan tempat aku biasanya mengadukan
segala rahasiaku, karena aku merasa bahwa aku sangat memerlukan
seseorang tempat aku mengutarakan isi hatiku. Tapi, tahukah kau apa
yang di katakannya padaku? Tanpa pikir panjang ia berkata padaku : “Ini
hanyalah nyanyian yang merdu.” Taruhlah seseorang mengatakan kepada
ibu yang sedang menggendong bayi di tangannya bahwa ia sedang membawa
sebuah patung kayu, apakah kira-kira jawabannya? Bagaimana perasaan si
ibu itu?
Beberapa bulan telah lewat, namun kata-kata itu
(“nyanyian merdu”) masih terngiang-ngiang di telinga, namun sahabatku
itu tidak puas dengan apa yang di ucapkan saja. Ia juga mengawasiku,
menegurku dan menusuk tanganku dengan paku setiap kali aku mencoba
menyentuhnya. Akibatnya aku menjadi putus asa, tapi May, putus asa itu
adalah sebuah rasa kasih yang mati. Itulah sebabnya baru-baru ini aku
sengaja “duduk” di depanmu dan “memandang” wajahmu tanpa berkata
sepatah katapun dan tidak hendak menulis sesuatu padamu, karena hatiku
berkata: “Aku tak punya kesempatan untuk itu.”
Namun pada setiap
musim dingin hati terdapat getaran musim semi, dan di balik selubung
setiap malam terdapat senyum sang fajar. Kini, putus asaku telah
berubah menjadi harapan.
Gibran
Dari
Buku Potret Diri Kahlil Gibran. Disusun dan di terjemahkan dari bahasa
Arab ke dalam bahasa Inggris oleh Anthony R.Ferris. Di terjemahkan
dari Kahlil Gibran, a Self-Portrait oleh M.Ruslan Shiddieq. Cetakan
Pertama tahun 1989